Di tahun 1900-1901, di Cina meletus perlawanan rakyat menentang masuknya Kolonialisme Barat. Pemberontakan di awal abad ke 20 itu akhirnya menjadi gerakan nasional yang disokong Ratu Tze Shi, yang juga ingin membersihkan tanah airnya dari penjajahan Barat. Dalam peperangan yang dikenal dengan istilah Perang Boxer ini, para pendekar turut berperan aktif dalam berjuang di medan laga, termasuk para pendekar Siauw Liem Sie (Shaolinshi).
Penjajah mengejar dan membunuh pengikut Dharma Taishi, organisasinya dilarang, biara-biara Siauw Liem (Shaolin) dirusak, dibakar dan dihancurkan. Para pendeta yang sempat meloloskan diri ke arah timur dan selatan, lalu mengajarkan aliran Siauw Liem (Shaolin) kepada pedagang-pedagang dari Okinawa, Taiwan dan Muangthai. Ada juga yang ke arah utara, masuk ke suku Lama dan suku Wigu. Karena tidak terorganisasinya kesatuan, maka penyebaran Siauw Liem Sie Kungfu mulai membentuk seni beladiri baru.
Mereka yang melarikan diri ke Muangthai yang cenderung menguasai teknik kasar, yaitu pukulan dan tendangan, mempengaruhi perkembangan beladiri yang ada di negeri tersebut sehingga muncullah Thai Boxing. Ajaran Siauw Liem Sie Kungfu teknik kasar juga mempengaruhi seni beladiri yang ada di Okinawa, yang saat itu belum jadi wilayah Jepang. Maka di Okinawa timbullah seni beladiri yang dinamakan Okinawate yang kemudian berkembang hingga muncul Karate.
Mereka yang melarikan diri ke pulau-pulau Jepang lainnya dan menguasai teknik lunak, yaitu bantingan dan kuncian, juga mempengaruhi seni beladiri yang ada di daerah-daerah tersebut dan muncullah Jujitsu yang dikemudian hari lahir pula Aikido dan Judo.
Penjajah mengejar dan membunuh pengikut Dharma Taishi, organisasinya dilarang, biara-biara Siauw Liem (Shaolin) dirusak, dibakar dan dihancurkan. Para pendeta yang sempat meloloskan diri ke arah timur dan selatan, lalu mengajarkan aliran Siauw Liem (Shaolin) kepada pedagang-pedagang dari Okinawa, Taiwan dan Muangthai. Ada juga yang ke arah utara, masuk ke suku Lama dan suku Wigu. Karena tidak terorganisasinya kesatuan, maka penyebaran Siauw Liem Sie Kungfu mulai membentuk seni beladiri baru.
Mereka yang melarikan diri ke Muangthai yang cenderung menguasai teknik kasar, yaitu pukulan dan tendangan, mempengaruhi perkembangan beladiri yang ada di negeri tersebut sehingga muncullah Thai Boxing. Ajaran Siauw Liem Sie Kungfu teknik kasar juga mempengaruhi seni beladiri yang ada di Okinawa, yang saat itu belum jadi wilayah Jepang. Maka di Okinawa timbullah seni beladiri yang dinamakan Okinawate yang kemudian berkembang hingga muncul Karate.
Mereka yang melarikan diri ke pulau-pulau Jepang lainnya dan menguasai teknik lunak, yaitu bantingan dan kuncian, juga mempengaruhi seni beladiri yang ada di daerah-daerah tersebut dan muncullah Jujitsu yang dikemudian hari lahir pula Aikido dan Judo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar